Dilansir dari Cnet, Kamis (8/1/2015), kondisi ini disebabkan tingginya persaingan di duniasmartphone. Samsung memperkirakan laba operasional sebesar 5,2 triliun won (USD4,7 miliar atau sekitar Rp59,88 triliun).
Raksasa elektronik asal Korea Selatan (Korsel) ini memprediksi pada kuartal berikutnya pun masih mengalami penurunan laba usaha. Jika benar-benar terjadi, maka akan menjadi recorddalam lima kuartal berturut-turut.
Diperkirakan analis, faktor penyebab utama adalah anjloknya bisnis mobile mencapai 74% pada kuartal ketiga dibandingkan periode sama tahun sebelumnya. Pengiriman smartphone Samsung biasanya menjadi andalan perusahaan, sebesar dua per tiga dari total laba usaha perusahaan, kini dikuasai pasar berkembang dengan vendor handset murah, seperti Xiaomi dan Huawei.
Tidak hanya di pasar negara berkembang, Samsung juga mengalami persaingan ketat dengan Apple di kelas high-end. Terutama sejak September lalu Apple meluncurkan dua iPhone dengan layar lebih besar, yang kini bersaing dengan layar besar Samsung.
Meskipun angka pangsa pasar untuk kuartal keempat belum tersedia, pangsa Samsung dari pasar smartphone global pada kuartal ketiga menyusut dari 32,1% menjadi 24,4% berdasarkan periode sama di tahun sebelumnya, seperti yang dilaporkan perusahaan riset Gartner bulan lalu.
Apel berada di posisi ketiga, diikuti oleh para pembuat smartphone berbasis di China Huawei dan Xiaomi.
No comments:
Post a Comment